Tanaman Sirih Belanda (Epipremnum aureum)
Si Kuning Anti Polutan Tanaman Sirih Belanda
Tanaman
yang memiliki nama ilmiah Epipremnum
aureum, Epipremnum mooreense, Pothos aureus,
Rhaphidophora aurea, Scindapsus aureus atau dikenal juga Devil’s
Ivy atau sirih gading atau di Indonesia dikenal dengan tanaman Sirih Belanda merupakan tanaman asli
dari daerah Moorea, Polinesia, Prancis. Tanaman ini termasuk spesies tanaman
berbunga dalam keluarga Araceae, tanaman ini populer di daerah beriklim dingin,
tapi saat ini tanaman ini sudah dapat hidup di daerah tropis dan sub tropis di
seluruh dunia.
Tanaman Sirih Belanda memiliki warna kuning atau daun
hijau kekuningan memiliki kelebihan gerakan merambat yang cepat. Tanaman ini
juga berfungsi sebagai tanaman anti polutan dengan kapasitas yang besar karena mampu
meredam 53% dari total benzena sebesar 0,156 ppm per hari. Sanggup menekan 67%
dari total formaldehid 18 ppm dan 75% dari total Karbon monoksida sebesar 113
ppm.
Tanaman Sirih Belanda kurang baik bagi binatang peliharaan
seperti kucing dan anjing, karena tanaman ini mengandung raphides larut.
Tanaman sirih Belanda jika dimakan oleh kucing atau anjing akan mengakibatkan
gejala iritasi mulut, muntah atau kesulitan menelan, oleh karena itu taruh
tanaman agar tidak dikonsumsi oleh hewan peliharaan.
Media tanam tanaman sirih Belanda adalah tanah dan
humus, perawatan membutuhkan penyiraman sehari 2x dan member pupuk NPK Daun
sebulan sekali sehingga tanaman dapat tumbuh dengan subur. Agar dapat menyerap
polutan dengan baik sebaiknya daun dibersihkan sehingga pori-pori bersih dari
debu dan jika tanaman berada didalam ruangan, sebaiknya dikeluarkan agar
terkena sinar matahari secara berkala.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar